poltekkeskendari.com – Hidup berdampingan dengan orang yang punya kepribadian borderline nggak selalu mudah. Emosi mereka bisa berubah cepat, reaksi mereka sering terasa berlebihan, dan kadang kamu jadi bingung harus bersikap gimana. Bisa jadi mereka pasanganmu, teman dekat, saudaramu, atau bahkan rekan kerja. Kalau kamu pernah ngerasa capek hati tapi juga nggak tega menjauh, kamu nggak sendirian.
Artikel ini aku tulis di poltekkeskendari.com untuk bantu kamu yang ingin tetap menjalin hubungan baik, tapi nggak mau terus-terusan kebawa arus emosi. Kuncinya bukan cuma di komunikasi, tapi juga di cara pikir kita dalam menghadapi situasi. Yuk, simak bareng-bareng 7 pola pikir sehat yang bisa bikin hubungan lebih stabil dan minim drama!
1. Jangan Mengambil Segala Sesuatu Secara Pribadi
Orang dengan BPD (Borderline Personality Disorder) sering kali merespons secara emosional terhadap hal-hal yang sebenarnya netral. Mereka bisa tiba-tiba marah atau kecewa tanpa alasan yang jelas menurut kita. Pola pikir sehat pertama adalah: jangan langsung ambil hati.
Kamu perlu pisahkan antara emosi mereka dengan dirimu. Reaksi mereka bukan cerminan siapa kamu, tapi lebih ke bagaimana cara mereka memproses perasaan mereka sendiri.
2. Validasi Perasaan, Bukan Dramanya
Mereka butuh didengar dan dimengerti, tapi bukan berarti kamu harus setuju dengan setiap ledakan emosi. Coba pahami dulu kenapa mereka marah atau sedih, lalu validasi perasaan itu tanpa ikut larut dalam dramanya. Misalnya, cukup bilang “Aku ngerti kamu lagi kecewa,” bukan “Ya udah, semua orang salahin kamu lagi.”
Dengan begitu, kamu kasih ruang bagi mereka untuk merasa dihargai tanpa memperkeruh suasana.
3. Fokus pada Solusi, Bukan Debat Panjang
Saat situasi mulai panas, dorongan untuk membela diri itu kuat banget. Tapi daripada debat kusir, lebih baik arahkan ke solusi. Kalau mereka merasa kamu mengabaikan mereka, daripada menjelaskan panjang lebar bahwa itu nggak benar, cukup tanya, “Aku bisa bantu gimana biar kamu merasa lebih tenang sekarang?”
Fokus pada langkah ke depan bisa bantu meredam emosi dan menjaga komunikasi tetap produktif.
4. Jangan Ikut Terbawa Emosi
Ini salah satu tantangan terbesar. Tapi penting banget untuk tetap tenang dan nggak membalas emosi dengan emosi. Kalau kamu ikut kesal, semuanya malah makin runyam. Coba tarik napas panjang dan beri jeda kalau perlu.
Dengan tetap tenang, kamu jadi jangkar yang bisa menstabilkan suasana saat semuanya mulai keruh.
5. Terima Bahwa Perubahan Butuh Waktu
Kalau kamu berharap mereka langsung berubah setelah satu kali obrolan, kamu bakal kecewa. Perubahan pola pikir dan perilaku, apalagi yang berkaitan dengan kepribadian, itu proses panjang. Kamu perlu sabar dan realistis.
Yang penting, fokus pada progres kecil. Tiap langkah positif, sekecil apa pun, patut diapresiasi.
6. Buat Batasan dengan Lembut Tapi Tegas
Punya pola pikir bahwa semua bisa kamu toleransi justru bisa jadi bumerang. Kamu butuh batas yang jelas agar tidak terus-terusan dikuras emosinya. Misalnya, kalau mereka marah lewat pesan bertubi-tubi, kamu bisa bilang, “Aku mau dengerin kamu, tapi lebih baik kita ngobrol kalau kamu udah lebih tenang.”
Batasan bukan bentuk menjauh, tapi justru cara menjaga hubungan tetap sehat.
7. Sadari Bahwa Kamu Juga Butuh Perhatian dan Perawatan Diri
Hubungan dengan orang BPD bisa bikin kamu gampang lupa sama kebutuhanmu sendiri. Jangan sampai kamu terus ngasih, tapi lupa isi ulang energimu. Ingat: kamu juga punya hak untuk merasa tenang, bahagia, dan dihargai.
Luangkan waktu buat diri sendiri. Entah itu jalan santai, ngobrol sama teman lain, atau sekadar tidur cukup. Pikiran yang sehat dimulai dari tubuh dan hati yang terawat.
Penutup
Berurusan dengan orang yang punya kepribadian borderline memang nggak gampang. Tapi dengan pola pikir yang tepat, kamu bisa menjaga hubungan tetap baik tanpa mengorbankan kedamaian batinmu sendiri. Artikel dari poltekkeskendari.com ini semoga bisa jadi panduan buat kamu yang ingin tetap hadir bagi orang tersayang, tapi tetap berpijak pada batas yang sehat.
Ingat, kamu nggak bisa mengontrol mereka, tapi kamu bisa memilih cara berpikirmu. Dan dari situ, kamu bisa menghadapi setiap konflik dengan kepala dingin dan hati yang kuat.