5 Cara Menjaga Mental Saat Bekerja dengan Orang Psikopat

5 Cara Menjaga Mental Saat Bekerja dengan Orang Psikopat

poltekkeskendari.com Punya rekan kerja yang kelihatannya karismatik, tapi suka ngejatuhin orang lain diam-diam? Atau mungkin atasan yang manipulatif, selalu nyalahin bawahan, dan nggak punya rasa bersalah? Bisa jadi kamu lagi kerja bareng orang dengan ciri-ciri psikopati. Dan ya, ini bisa sangat menguras tenaga, pikiran, bahkan bikin kamu gak semangat ke kantor.

Aku nulis artikel ini karena banyak orang gak sadar kalau penyebab stres kerja mereka bukan cuma beban kerja, tapi juga karena harus berhadapan tiap hari sama orang yang punya karakter toksik tingkat tinggi. Gak semua psikopat itu kriminal atau pelaku kekerasan, tapi mereka bisa jadi sangat merusak secara emosional. Nah, biar kamu tetap waras, berikut 5 cara menjaga kesehatan mental kalau kamu harus kerja bareng orang psikopat.

1. Kenali Pola Perilaku Mereka

Langkah pertama buat bertahan adalah ngerti dulu siapa yang lagi kamu hadapi. Orang dengan psikopati biasanya manipulatif, egois, kurang empati, dan suka manfaatin orang lain buat keuntungan pribadi. Mereka bisa jago banget berpura-pura baik, tapi di belakang sering nusuk diam-diam.

Kalau kamu mulai sadar ada pola kayak gitu di kantor, jangan buru-buru konfrontasi. Simpan dulu sebagai catatan mental dan mulai pasang batas dari sekarang. Dengan mengenali polanya, kamu gak akan gampang masuk perangkap mereka.

2. Jangan Main Emosi

Orang psikopat sering banget cari celah buat mancing emosi kamu. Mereka bisa bilang sesuatu yang menyakitkan atau memutarbalikkan fakta dengan wajah datar, cuma buat lihat kamu meledak. Dan saat kamu marah, mereka bakal senyum dalam hati karena kamu udah masuk perangkap.

Makanya, penting banget buat jaga ekspresi dan sikap. Kalau kamu bisa tetap tenang dan profesional, kamu bakal bikin mereka kehilangan kendali yang mereka pengen. Bukan berarti kamu harus diam terus, tapi belajarlah ngerespon pakai logika, bukan emosi.

3. Jaga Jarak Secara Emosional

Kamu mungkin gak bisa menghindari mereka secara fisik, apalagi kalau satu tim. Tapi kamu bisa jaga jarak secara emosional. Artinya, jangan terlalu terbuka soal kehidupan pribadi, perasaan, atau pikiran mendalam kamu ke mereka. Semakin sedikit celah yang kamu kasih, semakin kecil kemungkinan mereka bisa manfaatin kamu.

Anggap aja hubungan kalian profesional 100%, tanpa drama dan tanpa harapan mereka bisa berubah jadi orang baik. Mereka pintar membaca kelemahan emosional orang lain, jadi makin kamu netral, makin aman posisi kamu.

4. Dokumentasikan Segalanya

Ini penting banget kalau kamu kerja bareng orang yang suka memutarbalikkan fakta. Simpan semua email, chat, atau bukti komunikasi kerja. Kalau perlu, catat hal-hal penting setiap kali ada rapat atau diskusi, terutama yang melibatkan keputusan atau tugas.

Dokumentasi ini bisa jadi penyelamat kalau suatu hari kamu dituduh hal yang gak kamu lakuin, atau kalau kamu perlu membela diri. Jangan andalkan memori aja, karena mereka biasanya jago banget bikin kamu ragu sama kenyataan.

5. Rawat Diri di Luar Jam Kerja

Berada di lingkungan kerja yang penuh tekanan kayak gini bisa sangat melelahkan. Makanya kamu harus punya sistem pemulihan di luar kantor. Cari aktivitas yang bisa bikin kamu rileks, entah itu nonton film, olahraga, main game, atau ngobrol sama temen yang suportif.

Dan kalau kamu ngerasa tekanan udah terlalu berat, jangan ragu buat curhat ke psikolog atau konselor. Kamu gak lebay, kamu cuma butuh ruang buat bernapas dan cerita. Ingat, kesehatan mental kamu jauh lebih penting daripada impress orang yang gak peduli sama kamu.

Kerja bareng orang psikopat memang tantangan berat. Tapi bukan berarti kamu harus jadi korban terus-menerus. Dengan strategi yang tepat, kamu bisa tetap profesional tanpa kehilangan kedamaian batin. Dan yang terpenting, kamu punya hak buat kerja di tempat yang sehat, atau setidaknya tetap menjaga kewarasanmu sambil merencanakan langkah selanjutnya. Semoga artikel dari poltekkeskendari.com ini bisa bantu kamu tetap kuat, tenang, dan waras meskipun dunia kerja kadang gak seindah kata motivasi.