poltekkeskendari.com – Kadang hidup tuh berasa kayak lari maraton tanpa garis finish. Bangun pagi, langsung disambut tugas, deadline, notifikasi grup kerja, belum lagi urusan pribadi yang ikut ngantri di kepala. Di tengah padatnya rutinitas, kecemasan gampang banget nyelip dan nyangkut, bikin energi terkuras padahal baru setengah hari jalan. Aku sendiri sering banget ngalamin yang namanya jantung berdebar pas lihat tumpukan kerjaan.
Tapi semakin kita sibuk, justru semakin penting buat bisa ngatur emosi dan kecemasan. Karena kalau nggak dikendalikan, stres bisa jadi bola salju yang makin lama makin gede. Nah, di artikel ini aku mau bagi 10 cara simpel yang bisa langsung kamu terapin di tengah kesibukan harian. Nggak ribet, nggak makan waktu lama, tapi ampuh bantu kamu tetap tenang dan fokus.
1. Tarik Napas Dalam, Biar Otak Nggak Panik
Saat mulai ngerasa panik atau jantung berdetak lebih cepat, berhenti sejenak dan tarik napas dalam-dalam. Nggak perlu lama-lama, cukup beberapa kali. Tarik napas lewat hidung selama 4 detik, tahan sebentar, lalu hembuskan pelan lewat mulut selama 6 detik.
Cara ini mungkin keliatan sederhana banget, tapi efeknya luar biasa. Napas yang dalam dan perlahan bisa kasih sinyal ke otak bahwa semuanya baik-baik aja. Jadi, otak pun berhenti kirim sinyal “bahaya”.
2. Bikin To-Do List yang Masuk Akal
Kadang kita sendiri yang bikin kecemasan datang karena nulis daftar tugas kayak mau nyelesein dunia dalam sehari. Padahal tubuh dan otak punya batas. Coba tulis prioritas hari itu: yang penting dulu, sisanya bisa nyusul.
Dengan cara ini, kamu jadi lebih fokus dan nggak gampang overwhelmed. Setiap kali nyoret satu tugas dari daftar, ada rasa lega yang muncul. Itu tandanya kamu bergerak maju.
3. Kurangi Multitasking, Fokus Satu Demi Satu
Multitasking memang keliatan produktif, tapi sebenernya malah bikin otak lebih cepat lelah dan lebih gampang cemas. Apalagi kalau semuanya dikerjain setengah-setengah dan nggak selesai.
Coba fokus ke satu tugas dulu, selesaikan, baru pindah ke yang lain. Otak kita tuh lebih suka kerja linear. Dan percaya deh, hasilnya lebih maksimal, dan kamu juga jadi lebih rileks.
4. Sempatkan Istirahat Pendek
Jangan tunggu burnout baru berhenti. Di tengah kesibukan, sempetin istirahat 5-10 menit buat ngelepas penat. Bisa dengan jalan kaki keliling ruangan, stretching ringan, atau sekadar tutup mata sebentar.
Waktu istirahat itu bukan waktu sia-sia, justru itu waktu buat ngecas ulang tenaga dan pikiran. Dan setelahnya, kamu bisa kerja lebih jernih dan cepat.
5. Batasi Paparan Notifikasi
Notifikasi dari HP, email, atau chat kerja itu bisa jadi pemicu kecemasan terbesar, apalagi kalau munculnya tanpa henti. Coba atur waktu khusus buat ngecek HP atau email.
Aktifin mode fokus atau “Do Not Disturb” saat kamu lagi kerja atau butuh waktu tenang. Biar kamu bisa benar-benar hadir di momen itu, tanpa kejar-kejaran sama notifikasi yang nggak penting.
6. Minum Air dan Jangan Lupa Makan
Kadang kecemasan makin parah bukan karena masalah besar, tapi karena kita dehidrasi atau kelaparan. Tubuh yang kekurangan energi bikin otak ikut kacau. Akhirnya jadi sensitif dan gampang panik.
Jadi, pastiin kamu minum air putih cukup dan makan dengan gizi seimbang. Jangan ngandelin kopi terus-terusan, dan hindari gula berlebihan yang bisa bikin mood naik turun.
7. Dengarkan Musik yang Bikin Tenang
Musik punya kekuatan besar buat ngatur mood. Saat mulai cemas, coba dengerin playlist yang isinya lagu-lagu lembut atau instrumental. Bisa juga suara alam kayak suara hujan atau ombak.
Kalau kamu tipe yang bisa kerja sambil dengerin musik, ini bisa jadi trik ampuh buat jaga kestabilan emosi sambil tetap produktif.
8. Tulis Pikiran di Buku Catatan
Kalau kepala udah penuh, coba tuangkan semuanya ke tulisan. Bisa di jurnal, buku kecil, atau bahkan notes di HP. Kadang menulis itu kayak ngobrol sama diri sendiri. Kita jadi sadar apa yang sebenarnya bikin resah.
Setelah ditulis, biasanya perasaan jadi lebih ringan. Dan kadang, dari tulisan itu kita juga bisa nemuin solusi yang sebelumnya nggak kepikiran.
9. Ucapkan Kalimat Positif ke Diri Sendiri
Kecemasan suka datang bareng suara-suara negatif di kepala: “Kamu nggak cukup bagus,” “Nanti pasti gagal,” dan semacamnya. Nah, ganti suara itu dengan kalimat positif.
Contohnya, “Aku bisa kok,” “Pelan-pelan aja, nggak apa-apa,” atau “Yang penting aku udah usaha.” Kata-kata itu bisa jadi pengingat bahwa kamu nggak seburuk yang kamu pikirkan.
10. Ingat Bahwa Nggak Semua Harus Sempurna
Terakhir, dan yang nggak kalah penting, sadari bahwa kamu manusia biasa. Nggak semua hal harus sempurna. Kadang, cukup itu udah bagus banget. Perfeksionisme sering jadi sumber kecemasan yang nggak disadari.
Belajar nerima hasil seapa adanya itu bukan berarti nyerah, tapi bentuk kasih sayang ke diri sendiri. Karena kamu udah berusaha, dan itu layak dihargai.
Penutup: Sibuk Boleh, Tapi Jangan Lupa Tenang
Di poltekkeskendari.com, aku pengen ngajak kamu buat lebih peka sama kondisi mental di tengah hiruk pikuk harian. Kesibukan memang nggak bisa dihindari, tapi kecemasan bisa dikelola. Dengan cara-cara sederhana dan konsisten, kamu bisa tetap produktif tanpa harus ngerasa kewalahan setiap saat.
Jadi mulai sekarang, yuk sempatkan waktu buat napas, istirahat, dan ngobrol sama diri sendiri. Karena kamu tetap butuh ruang buat bernapas, meski dunia minta kamu terus jalan. Ingat, kamu lebih dari sekadar daftar tugas yang harus diselesaikan—kamu juga butuh waktu untuk merasa tenang, utuh, dan baik-baik saja.